Anaku kalau pipis melendung, sakit, dan badanya panas, kenapa ya? apakah fimosis?

Pernah anak bunda susah pipis? pernah kalau pipis melembung? jangan-jangan fimosis.

Fimosis pada anak

Pernahkah Anda mendengar istilah fimosis? kalau belum pernah, yuk simak penjelasan berikut. Fimosis pada bayi merupakan kondisi di mana kulup atau kulit kepala penis melekat pada kepala penis dan tidak dapat ditarik kembali dari sekitar ujung penis. Kondisi ini umum dialami bayi maupun anak-anak yang belum disunat.

Fimosis dapat terjadi secara alami atau hasil dari jaringan parut ( akibat penyembuhan luka). Pada sebagian kasus, kondisi ini bisa menjadi gangguan serius dan menimbulkan gejala-gejala yang membuat bayi merasa tidak nyaman.

Seiring bertambahnya usia Si Kecil, kulup penis akan melonggar dan terpisah secara sendirinya dari kepala penis. Meski begitu, pada beberapa kasus fimosis pada bayi juga dapat berlanjut hingga masa pubertas. Jika kondisi ini terjadi, perawatan dari dokter diperlukan guna menghindari gangguan kesehatan pada anak.

Kondisi Fimosis pada Bayi yang Perlu Diwaspadai

Penyebab fimosis pada bayi

Fimosis normal terjadi pada bayi dan balita yang belum disunat karena kulupnya masih melekat pada kelenjar. Sebagian kasus fimosis pada bayi tak memerlukan perawatan khusus, kecuali jika menyebabkan sulit kencing atau menimbulkan gejala lainnya. Kulup akan mulai terlepas secara alami pada usia 2-6 tahun atau bahkan lebih. Kulup pun dapat ditarik kembali dari sekitar ujung penis pada sekitar 50% bayi laki-laki berusia 1 tahun dan pada hampir 90% balita berusia 3 tahun. Fimosis yang terjadi pada bayi umumnya disebabkan oleh kondisi bawaan sejak lahir. Akan tetapi, dapat pula disebabkan oleh kebersihan penis yang tak terjaga dengan baik. Selain itu, masalah pada kulit seperti eksim, psoriasis, lichen planus, dan lichen sclerosus juga bisa memicu terjadinya fimosis. Hindari menarik secara paksa perlekatan antara kulup dan kepala penis karena dapat menimbulkan luka dan membuat fimosis memburuk.

Cara Mengatasi Fimosis pada Bayi

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menilai gejala fimosis yang dialami oleh bayi untuk memberikan penanganan yang sesuai dengan kondisi yang dialaminya. Langkah pengobatan yang mungkin diberikan dapat berupa:

  1. Krim kortikosteroid

Krim kortikosteroid yang diresepkan dokter harus dioleskan pada ujung kulit kulup penis hingga 3 kali sehari, selama 1 bulan. Tujuan penggunaan krim ini adalah untuk membantu mengendurkan kulit.

2. Khitan

Khitan dianggap pilihan pengobatan yang terbaik untuk fimosis. Pastikan Anda konsultasi terlebih dahulu dengan dokter terkait operasi sunat untuk bayi. Tanyakan metode, risiko, dan kapan waktu yang tepat untuk anak disunat.

Fimosis pada bayi perlu diatasi dengan tepat. Penanganan fimosis pada bayi, berbeda dengan fimosis pada masa kanak-kanak atau masa pubertas, sehingga Anda disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter agar bayi Anda mendapatkan penanganan yang sesuai.

Nah pilihan tepat untuk khitan bayi / anak Anda adalah di Rumah Khitanan dr. Bayu.
Sudah berpengalaman dalam hal menyunat bayi dengan fimosis.
Alamat Jalan Penawangan – Wolo / Truko, Perempatan Barat Pasar / Masjid Penawangan ( Gang ALFAMART Penawangan Masuk 100 meter )
WA 081 2281 888 91

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *